Peluang pemasaran industri batik di luar negeri kini masih terbuka lebar, dengan syarat pengusaha bisa menjaga kualitas dan seni batik tulis yang mengikuti kemauan konsumen, kata perajin batik Cirebon.
"Pangsa pasar batik di luar negeri, seperti Jepang masih terbuka, asal kita bisa menjaga komitmen dengan konsumen," kata perajin batik Masnedi Masina kepada wartawan di Cirebon, Sabtu (29/8).
Masnedi, yang juta Sekretaris Koperasi Batik Trusmi Cirebon itu, menjelaskan ia sudah lama menjalin hubungan dengan konsumen di Jepang dalam memasarkan batik tulis khas Cirebon.
Menurut dia, konsumen Jepang tersebut sangat menghargai karya seni batik dan setiap tahun terus memesan sekitar 30 batik dengan harga di atas Rp 2 juta. "Orang jepang tersebut menanyakan kepada saya, berapa batik yang bisa dihasilkan setiap tahun? Saya jawab, tidak bisa ditarget karena membatik memiliki unsur seni," katanya.
Mendengar jawaban tersebut, konsumen Jepang itu menyampaikan kepuasannya, tambah Masnedi. Ia mengatakan peluang pasar batik di negeri Sakura tersebut masih terbuka luas.
Dalam perkembangannya, konsumen Jepang membawa foto yang harus diterakan dalam pembuatan batik. "Kalau sudah begitu kami tinggal memenuhi permintaan saja," katanya.
Ia mengatakan hingga kini ada enam pelanggan di Jepang yang setiap tahun memesan batik tulis Cirebon. "Kuncinya ialah melayani pelanggan luar negeri tersebut harus tepat waktu. Misal, mereka pesan 15 potong dalam enam bulan, jika hanya selesai 10 potong ia akan marah, jadi harus benar-benar selesai 15 potong," katanya.
Mengenai harga, konsumen Jepang sangat paham karena yang dibeli adalah karya seni batik, tambahnya pula. Karena itu, sekitar 95 persen batik tulis karya Masnedi dikirim ke Jepang. "Alhamdulillah, saya membatik sudah generasi ke tujuh dan kini delapan anak dan mantu sudah mewarisi cara-cara membatik yang berkualitas dan terus dikirim ke Jepang," katanya.
EDJ
Sumber : Antara
Archives
-
▼
2009
(108)
-
▼
August
(15)
- Dengan Kotoran Sapi, Hasil Pertanian Melimpah
- Terbuka, Peluang Ekspor Batik ke Jepang
- Membelah Rejeki dengan Pisau Dapur
- Nazil dan Menyulam Pita Indah di Jilbab
- Ladang Emas dari Abon Tuna
- Menyeruput Laba dari Bisnis Es Krim
- Sepatu Lukis Lagi "Ngetren"
- Meneguk Untung dari Bisnis Es Dawet
- Dluwang, Limbah Koran Jadi Lembaran Uang
- Putu, dari Laptop Pinjaman Sekarang Omzet Miliaran
- Ini Dia Belia Pendulang Omzet Jutaan Rupiah
- Entrepreneurs Expo Sebarkan Semangat Wirausaha
- Triyono, Guru yang Pengusaha Mainan Edukatif
- Shinta, Rezeki Dunia Digital
- Menjaring Uang dari Bisnis Ikan Hias
-
▼
August
(15)
Followers
Terbuka, Peluang Ekspor Batik ke Jepang
Saturday, August 29, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment