Followers

Google
 

Usaha Berbasis Waralaba Jasa Mulai Berkembang

Monday, June 22, 2009

Pengembangan calon wirausahawan muda hingga kini masih terganjal akses, baik permodalan, pembinaan, dan informasi. Hal itu kerap melemahkan motivasi para calon wirausahawan untuk bertahan di tengah arus kompetisi.

Direktur Eksekutif Indonesia Business Links (IBL) Yanti Koestoer, di Jakarta, Senin (22/6), mengemukakan, hambatan calon wirausahawan muda untuk berkembang adalah kurangnya inisiatif untuk berbisnis, serta minimnya akses informasi, pendanaan, dan bimbingan.

"Kaum muda kerap mengalami kesulitan akses informasi, permodalan, dan bimbingan dari pebisnis yang berpengalaman. Kendala itu berlangsung tidak hanya di desa, melainkan di perkotaan," ujar Yanti.

Berdasarkan hasil program Inisiatif Wirausaha dan Karyawan Muda (YEEI) yang dilaksanakan IBL pada tahun 2006-2009, jumlah pemuda dan pemudi berumur 18-24 tahun yang dibina untuk wirausaha adalah 650 orang dan karyawan 1.200 orang. Dari jumlah itu, kaum muda yang menjadi wirausahawan 580 orang atau 89 persen, dan disalurkan ke perusahaan 1.000 orang (83 persen).

Program Advisor YEEI, Muchlis Ali, mengemukakan, upaya untuk mendorong wirausahawan muda antara lain mendukung akses permodalan, pembinaan, dan pasar. Mulai September 2009, pihaknya berencana mengembangkan fase kedua program YEEI untuk pemuda berusia 18-24 tahun dengan melibatkan kemitraan dengan perusahaan, dan lembaga swadaya masyarakat.

Usaha jasa

Sementara itu, usaha berbasis waralaba di bidang jasa mulai menggeliat. Sebagian usaha berbasis waralaba jasa itu memanfaatkan peluang bisnis dari gaya hidup konsumtif segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke atas.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengemukakan, usaha berbasis waralaba di bidang jasa yang mulai marak antara lain pendidikan, termasuk bimbingan belajar, dan kursus.

Sementara itu, bisnis berbasis waralaba di bidang cucian kendaraan juga mulai berkembang dengan menawarkan keunikan obat-obatan dan pola pencucian. Bisnis itu bertumbuh seiring dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan.

Data AFI menunjukkan, hingga Juni tahun 2009, terdapat 750 usaha berbasis waralaba dan waralaba lokal di Indonesia. "Masyarakat yang konsumtif adalah peluang pasar," ujar Anang.
KOMPAS Brigita Maria Lukita

0 comments: